WATAMPONE, MEDIATIMUR.COM -- Kisruh kematian bayi asal desa Watu Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone berujung dengan kesepakatan perdamaian. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melalui Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2) memfasilitasi Pihak Puskesmas Kading Kecamatan Barebbo antara Ibu Korban Bayi (Nurdiana).
Hal tersebut dikemukakan oleh Andi Nurmalia selaku Kepala DP3A Kabupaten Bone kepada MEDIATIMUR.COM diruang kerjanya pada Kamis petang (27/9/2018).
"Kami mediasi ndi, Alhamdulillah, hasilnya mereka sepakat untuk berdamai, dan proses mediasi yang kami lakukan terlaksana dengan baik, dimana proses mediasi ini berlangsung lebih dari dua jam," katanya.
Ditempat yang sama, Martina Majid selaku Kordinator Advokasi Hukum dan Pendampingan, Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Bone menambahkan dalam proses mediasi tersebut, Pihak Puskesmas telah menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak orang tua bayi (Nurdiana, red).
"Setelah kami mediasi, pihak korban menganggap pelayanan tidak maksimal, pihak puskesmas sudah menyampaikan permohonan maaf kepada korban orang tua (Nurdiana) dan pak Sukirman," terangnya usai proses mediasi.
Proses mediasi yang berlangsung lebih dua jam tersebut, dipimpin langsung Kepala DP3A Andi Nurmalia, dr.Eko Nugroho selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas Kading dr.Kasmawar Abbas, dan Bidan Desa Watu. (MELKY)
Hal tersebut dikemukakan oleh Andi Nurmalia selaku Kepala DP3A Kabupaten Bone kepada MEDIATIMUR.COM diruang kerjanya pada Kamis petang (27/9/2018).
"Kami mediasi ndi, Alhamdulillah, hasilnya mereka sepakat untuk berdamai, dan proses mediasi yang kami lakukan terlaksana dengan baik, dimana proses mediasi ini berlangsung lebih dari dua jam," katanya.
Ditempat yang sama, Martina Majid selaku Kordinator Advokasi Hukum dan Pendampingan, Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Bone menambahkan dalam proses mediasi tersebut, Pihak Puskesmas telah menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak orang tua bayi (Nurdiana, red).
"Setelah kami mediasi, pihak korban menganggap pelayanan tidak maksimal, pihak puskesmas sudah menyampaikan permohonan maaf kepada korban orang tua (Nurdiana) dan pak Sukirman," terangnya usai proses mediasi.
Proses mediasi yang berlangsung lebih dua jam tersebut, dipimpin langsung Kepala DP3A Andi Nurmalia, dr.Eko Nugroho selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas Kading dr.Kasmawar Abbas, dan Bidan Desa Watu. (MELKY)
posted from Bloggeroid
