Morowali | Media Timur | Kerukunan Keluarga Bone (KKB) di Morowali kembali menunjukkan sikap kepeduliannya di tanah perantauan Morowali. Kerukunan yang kini berusia 6 tahun tersebut menggalang aksi solidaritas sebagai bentuk persaudaraan serta sikap kepedulian sesama perantau.
Beberapa hari yang lalu, warga Bone Kelurahan Biru di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali berpulang ke pangkuan Sang Ilahi.
Dengan duka tersebut, aksi solidaritas Kerukunan Keluarga Bone di Morowali kembali menggalang dana untuk meringankan beban keluarga Almarhum Dadang Ramayanto (DR).
Pagi tadi, bertempat di Kantor Kelurahan Biru Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone Propinsi Sulawesi Selatan, berlangsung penyerahan dana bantuan yang diserahkan lansung perwakilan Kerukunan Keluarga Bone, Melky Syam bersama Muhammad Idrus yang disaksikan Sekretaris Lurah Biru dan Babinsa Sertu Sainuddin kepada istri Almarhum, Erni yang juga warga Kelurahan Biru.
Ketua Kerukunan Keluarga Bone, Emil Sudrajat S.Kom dalam keterangannya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus yang telah memberikan kontribusi kepada pihak keluarga almarhum DR.
"Saya atas nama pribadi selaku Ketua Umum dan segenap jajaran pengurus harian Kerukunan Keluarga Bone, mengucapkan terima kasih banyak kepada semua sappo-sappoku yang sudah mengirim doa dan sumbangsih kepada pihak keluarga saudara kita yg telah mendahului kita dan semoga yang kita berikan menjadi ladang pahala bagi kita semua, Aamiin," sebut Emil panggilan akrabnya.
Lanjut Emil kembali mengingatkan, jika bentuk persaudaraan, persatuam dan kebersamaan seluruh jajaran Kerukunan Keluarga Bone tak hanya sampai disini, namun, sikap kebersamaan tersebutlah yang menjadi kekuatan bagi Kerukunan Keluarga Bone masih sangat dibutuhkan di setiap saat.
"Jangan lelah berbagi kebaikan, jangan berhenti peduli terhadap sesama, masih banyak yang akan kita lakukan dan lebih besar lagi yang harus diselesaikan secara bersama-sama," lanjutnya.
Pemuda Bone yang berasal dari Kecamatan Sibulue tersebut berharap, bahwa, kehadiran Kerukunan Keluarga Bone di Morowali terlahir tanpa adanya perbedaan dari segala aspek, namun, menyatu dalam kesatuan persaudaraan sesama perantau.
Harapan saya persaudaraan kita di tanah rantau tidak hanya diikat oleh sejarah, budaya dan etnis kesukuan, tetapi lebih dari itu, bahwa, kita adalah satu rumpun keluarga yang datang merantau untuk mencapai cita-cita besar untuk keluarga tercinta di kampung halaman," tutup Emil Sudrajat. (Ikhwan)