Massa bawa keranda mayat di kantor Bupati Kolut (Foto : Yus) |
Aksi ini lagi-lagi menolak penundaan pelaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Kolaka Utara yang rencana digelar tahun ini.
Dengan membakar ban bekas, aksi dimulai dengan berorasi dan membentangkan spanduk yang bertuliskan ”Forum Masyarakat Bersatu, Pilkades Jangan Ditunda, Copot Kepala BPMD”.
Selain itu, dalam aksi para pengujuk rasa tersebut juga membawa keranda mayat sebagai simbol matinya demokrasi khususnya di instansi BPMD Kolaka Utara.
Pantauan BERITAKOLUT.COM, meski aksi ini mendapat pengawalan ketat pihak keamanan dari Kepolisian Resor Kolaka Utara dan Satuan Polisi Pamong Praja, namun terlihat beberapa kali bersitegang antara pengunjuk rasa dengan pihak keamanan.
Usai berunjuk rasa di halaman kantor Bupati, massa kemudian melakukan diskusi dengan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kolut, terkait isu Pilkades ini dan mereka diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kolaka Utara, H Iskandar MM, karena Bupati sedang tidak berada di tempat.
Dalam diskusi itu, pengunjuk rasa mendesak pihak Pemda untuk tetap menggelar Pilkades serentak tahun ini.
"Pilkades tetap harus dilaksanakan. Tidak ada alasan Pemda menunda-nunda terus Pilkades ini," ujar Awal, salah seorang peserta aksi.
Sementara itu Sekda Kolut, H Iskandar, berjanji akan menyampaikan aspirasi itu kepada Bupati.
"Saya ini bukan pengambil kebijakan, jadi ini (aspirasi) tetap akan saya sampaikan kepada Bupati," katanya.
Setelah melakukan diskusi, pengunjuk rasa kemudian melanjutkan aksinya di kantor DPRD Kolaka Utara. (Yus)