Bone | mediatimur.com || Jelang Memasuki awal Ramadhan tak dipungkiri warga Bone ataupun perantau berdatangan di Bumi Ring Palakka ini. Mereka juga tidak diketahui, apakah dalam kondisi sehat ataupun sebaliknya.
Dengan hal tersebut Pihak Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus Diaseas-19 (Covid-19) mempertegas wilayah pintu masuk perbatasan di beberapa titik perbatasan Kabupaten Bone sebagai pintu masuk aksesnya para pendatang dari luar daerah.
Status Orang Dalam Resiko (ODR) ditahapan Covid-19 memang masih normal, namun pihak GTPPC-19 Pemkab Bone selalu menyampaikan pihaknya tetap waspada jika ada pendatang yang berstatus ODR yang kondisinya tidak sehat.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara GTPPC-19 Pemkab Bone, drg.Yusuf kepada awak media pada Selasa (21/4/2020).
"Untuk ODR yg diwaspadai ketika muncul gejala, makanya selalu disampaikan kalau ada gejala segera kontak faskes/gugus tugas, mereka juga dianjurkan melakukan karantina di rumah, secara otomatis akan keluar sendiri sebagai ODR nantinya setelah 14 hari dan selama itu tdk ada gejala dalam data, adapun data yang ditampilkan adalah total yang masuk kriteria ODR/OTG," katanya.
Lanjut Yusuf, lain halnya yang Orang Dalam Pemantauan (ODP) harus dipantau 14 hari bahkan lebih sampai gejalanya hilang. (rls/dwi).
#AyoGotongRoyong
#LawanCovid19
#PatuhiHimbauanPemerintah
