Morowali | mediatimur.com || Kegiatan hari ini, jumat (28/2/2020) diskusi publik, berkaitan dengan Upaya Penanganan Daya Rusak Kegiatan Pertambamgan Terhadap Lingkungan di mediasi oleh Media Pena (pendidikan dan pedesaan) Bersama Dinas lingkungan hidup.
Acara yang dihadiri beberapa lintas sektoral dan aktifis lingkungan, diskusi tersebut berlangsung 2 jam yang di hadiri langsung oleh bapak Bupati Morowali Drs. TASLIM di kesempatan tersebut dinas pertanian juga ikut mengambil bagian dari upaya menanggapi kerusakan lingkungan akibat aktifitas pertambangan.
Di pertemuan tersebut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) di beri kesempatan untuk menyampaikan pendapat serta solusi terkait hal tersebut, di wakili oleh KJF dinas pertanian bapak FIRMAN. SP.
Bahwa terkait Reklamasi dan dampaknya sebenarnya berbanding lurus dengan mamfaatnya di mana kita ketahui bersama bahwa dengan adanya Perusahaan Tambang, peningkatan ekonomi di morowali ini jelas terlihat dan menumbuhkan peluang kerja di beberapa kalangan mulai dari buruh, pedagang sampai masyarakat sektor tambang.
Namun, tentunya meninggalkan efek yang kita ketahui bersama polusi, alih fungsi pertanian dan pengikisan DAS akibat aktifitas tambang yang tidak terkontrol, namun tentunya itu tidak menghalangi kita untuk tetap bisa berinovasi dengan teknologi yang ada mengupayakan sesuatu untuk memperbaiki hal itu, utamanya di sektor pertanian kami memberikan saran untuk kawasan hutan yang telah di lakukan deforestasi untuk di tanami tanaman pertanian yang produktif.
Seperti jambu mente dan pala, menurut hemat kami adalah solusi yang baik karena sekaligus sebagai tanaman konservatif juga sebagai tanaman produktif yang bisa bermamfaat untuk masyarakat jika pihak tambang dan masyafakat berkolaborasi dalam pengelolaan lingkungan di sektor pertambangan, dinas pertanian pun tetap mengawal dan tidak menutup mata untuk menerapkan teknologi terbaru untuk menghadapi kerusakan lingkungan akibat aktifitas tambang tutup beliau. (Riswandi)