WATAMPONE, MEDIATIMUR.COM -- Pucuk pimpinan Komandan Resort Militer 141 Toddopuli, Kolonel Inf.Suwarno S.A.P mengajak para insan Pers dalam Coffe Morning di halaman lobi Makorem 141 Toddopuli Jl. Jenderal Sudirman Kelurahan Manurungnge Kecamatan Tanete Riattang pada Kamis pagi (16/8/2018).

Didampingi Kepala Staf Korem 141/TP, para Kabalak dan jajarannya, Danrem 141 Toddopuli terlihat aktif bercengkrama bersama para jurnalis yang latar belakang dari media cetak, elektronik dan online.
Setelah berbagi pengalaman dan sedikit membuka gambaran tentang Korem 141/TP, Kolonel Inf.Suwarno S.A.P juga merespon balik dari beberapa pernyataan maupun pertanyaan yang diajukan perwakilan insan pers secara bergantian.
Satu dari beberapa pertanyaan dalam ajang Coffe Morning tersebut berkaitan dengan langkah yang ditempuh oleh Prajurit Korem 141/TP terkait masuknya paham Radikalisme di Wilayah Kabupaten Bone, pasca penangkapan Densus 88 di Kecamatan Amali seminggu yang lalu.

"Terkait adanya penangkapan teroris di Amali, kita lakukan pencegahan di sana, kita kerahkan prajurit Korem dan Babinsa kita arahkan ke lokasi tersebut untuk mencegah pemahaman tersebut lebih luas," sebutnya.
Lanjut dalam pernyataan prajurit berpangkat perwira tiga melati tersebut, menyampaikan jika upaya yang diterapkan melalui Komunikasi Sosial dengan masyarakat setempat.
"Saya sudah perintahkan untuk melaksanakan langkah pencegahan agar tidak lagi paham Radikalisme disana dengan memberikan pemahaman yang benar bagi masyarakat tentang teroris atau paham radikalisme", ujarnya. (MELKY)
Didampingi Kepala Staf Korem 141/TP, para Kabalak dan jajarannya, Danrem 141 Toddopuli terlihat aktif bercengkrama bersama para jurnalis yang latar belakang dari media cetak, elektronik dan online.
Setelah berbagi pengalaman dan sedikit membuka gambaran tentang Korem 141/TP, Kolonel Inf.Suwarno S.A.P juga merespon balik dari beberapa pernyataan maupun pertanyaan yang diajukan perwakilan insan pers secara bergantian.
Satu dari beberapa pertanyaan dalam ajang Coffe Morning tersebut berkaitan dengan langkah yang ditempuh oleh Prajurit Korem 141/TP terkait masuknya paham Radikalisme di Wilayah Kabupaten Bone, pasca penangkapan Densus 88 di Kecamatan Amali seminggu yang lalu.
"Terkait adanya penangkapan teroris di Amali, kita lakukan pencegahan di sana, kita kerahkan prajurit Korem dan Babinsa kita arahkan ke lokasi tersebut untuk mencegah pemahaman tersebut lebih luas," sebutnya.
Lanjut dalam pernyataan prajurit berpangkat perwira tiga melati tersebut, menyampaikan jika upaya yang diterapkan melalui Komunikasi Sosial dengan masyarakat setempat.
"Saya sudah perintahkan untuk melaksanakan langkah pencegahan agar tidak lagi paham Radikalisme disana dengan memberikan pemahaman yang benar bagi masyarakat tentang teroris atau paham radikalisme", ujarnya. (MELKY)
posted from Bloggeroid